Valentino Rossi merasa kecewa setelah dirinya hanya mampu memulai
balapan perdana MotoGP Qatar dari belakang, tepatnya di grid ke-12.
Menurut juara dunia MotoGP sebanyak tujuh kali tersebut, perubahan set
up motor Desmosedici yang tidak tepat memperburuk permasalahan yang
telah ia dapatkan sebelumnya.
Valentino Rossi telah dibuat kerepotan oleh masalah understeer yang
kembali memperburuk catatan waktunya pada saat menjalani sesi
kualifikasi hingga gagal mewujudkan target untuk mendapatkan posisi
start di barisan kedua.
Pada sesi kualifikasi yang digelar pada Sabtu malam, catatan waktu
yang dicetak Rossi menyisakan gap yang jauh, yakni 2.1 detik lebih
lambat dari Jorge Lorenzo yang menjadi polesitter.
Rossi juga menyandang sebagai pembalap prototype terlamban yang hanya
berselisih 0.8 detik lebih cepat dari Colin Edwards yang menjadi rider
paling kencang di barisan Claiming Rule Team (CRT).
Valentino Rossi mengatakan: “Setelah menjalani latihan kemarin sore,
kami memperkirakan akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan mencoba
untuk memulai balapan dari baris kedua. Tetapi kami lebih terbelakang
jadi saya pikir balapan akan menjadi sulit.
“Kami sangat jauh dari target tersebut. Ini sangat aneh, kami
melakukan sejumlah modifikasi kecil namun feelingnya sangat berbeda dan
menjadi lebih buruk. Setelah kami kembali ke settingan kemarin kami
membalap sedikit lebih baik namun tidak membuahkan hasil.
“Saya kehilangan banyak akselerasi saat saya membuka throttle namun
sangat sulit rasanya untuk membelokkan motor saat memasuki tikungan.
Kurang lebih, masalah yang kami hadapi sama saja namun menjadi lebih
besar.”
Rossi berniat untuk mempergunakan data yang dimiliki oleh rekan satu
timnya, Nicky Hayden untuk mencoba menemukan kecepatan saat menjalani
balapan yang digelar pada Hari Senin dinihari WIB tersebut.
Dalam sesi kualifikasi yang berlangsung selama 60 menit tersebut,
Hayden mampu tampil maksimal hingga dapat menempati posisi start kelima.
The Doctor menjelaskan: “Nicky Hayden melakukan latihan yang bagus.
Dia membuat set up lain, modifikasi yang berbeda dan melaju lebih cepat.
Jadi sekarang kami akan memeriksa datanya untuk besok untuk
memodifikasi sesuatu untuk mengikutinya karena dia membalap dengan baik
saat memakai ban lunak. Sayang sekali kami mengira kami bisa meraih
hasil seperti Hayden tetapi malah kami lebih jauh ke belakang.
Sementara itu, sang desainer GP12 Filippo Preziosi tak ingin
menyalahkan Valentino Rossi setelah pembalap asal Italia tersebut gagal
untuk mendapatkan posisi start di grid enam besar.
Filippo Preziosi berkata: “Tentunya kami tak meragukan telanta yang
dimiliki Rossi dan kemampuannya untuk membalap motor. Kami perlu
membawanya untuk meraih posisi yang seharusnya ia tempati.
“Kami merupakan sebuah tim. Kami membuat kesalahan bersama-sama dan
kami menemukan kesuksesan bersama-sama pula. Tujuan kami adalah untuk
bisa memulai balapan dari baris kedua dan kami mewujudkannya melalui
Nicky Hayden. Sayangnya Rossi tidak dapat melakukan hal serupa. Kami
memilih jalan yang salah dan ini membuat pembalap tersebut kehilangan
kepercayaan diri. Saat ini akan sulit untuk memperbaikinya selama sesi
warm up yang hanya berlangsung 20 menit.
“Setiap pembalap memiliki gaya masing-masing. Dengan komponen yang
tersedia, motornya cukup bagus untuk dapat meraih posisi kelima bagi
Hayden. Namun komponen yang sama tak bekerja dengan cukup baik untuk
Valentino. Anda tak dapat mengatakan yang mana yang motor Ducati
sungguhan, karena motor yang satu bisa start kelima sedangkan yang lain
start dari posisi ke-12. Tetapi keduanya Ducati sungguhan.”
Sedangkan Nicky Hayden tidak berharap terlalu tinggi untuk dapat
memperebutkan podium, tetapi The Kentucky Kid akan berusaha untuk finish
di posisi enam besar.
Hayden mengatakan: “Tujuan kami malam ini adalah untuk berada di
posisi lima besar dan saya senang kami mencapainya. Saya mencetak 1
menit 56 detik saat memakai ban keras dan sejujurnya saya kira mungkin
saya bisa melakukan sesuatu yang spesial terhadap ban lunak, namun
semuanya sudah diperhitungkan dan saya pikir kami tampil lumayan saat
menjalani kualifikasi pertama musim ini.
“Kita akan lihat apakah kami bisa datang ke sini dan mengubahya
menjadi sebuah hasil yang memuaskan besok malam. Ketahanan ban akan
menjadi hal penting dan karena kami boros ban, kami perlu untuk bekerja
pada area tersebut. Saya masih berjuang sedikit dengan chatter dan
understeer terutama pada saat membalap di sektor keempat (sirkuit
Losail) dimana tikungannya datar. tetapi sudah pasti kalau GP12
merupakan motor Ducati tercepat yang pernah saya naiki, yang akan
membantu saya saat race.
“Saya pikir ini akan menjadi balapan yang sulit namun saya sangat
menantikannya. Ada gap besar dari dua pembalap teratas namun kami akan
mencoba dengan kemampuan terbaik yang kami miliki untuk memperoleh start
bagus, bertarung di grup kedua dan bertarung seperti anjing untuk
mempertahankan posisi. Semoga kami bisa meninggalkan trek ini dengan
hasil positif.”
sumber :
motogprace